Pages

Labels

Senin, 25 Mei 2009

Pendekatan Pembelajaran

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Belajar dapat dilakukan di sembarang tempat, kondisi, dan waktu. Cepatnya informasi lewat radio, televisi, film, wisatawan, surat kabar, majalah, dapat mempermudah belajar. Meskipun informasi dengan mudah dapat diperoleh, tidak dengan sendirinya seseorang terdorong untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan pada dirinya. Guru profesional memerlukan pengetahuan dan ketrampilan pendekatan pembelajaran agar mampu mengelola berbagai pesan sehingga siswa berkebiasaan belajar sepanjang hayat.

Pendekatan pembelajaran dapat berarti anutan pembelajaran yang berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar. Dalam belajar tentang pendekatan pembelajaran tersebut, orang dapat melihat beberapa hal, pengorganisasian siswa, posisi guru-siswa dalam pengolahan pesan, dan pemerolehan kemampuan dalam pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran dengan pengorganisasian siswa dapat dilakukan dengan pembelajaran secara individual, pembelajaran secara kelompok, dan pembelajaran secara klasikal. Pada ketiga pengorganisasian siswa tersebut seyogianya digunakan untuk membelajarakan siswa yang menghadapi kecepatan informasi pada masa kini.

Secara umum, pendekatan dapat dipahami sebagai cara pandang terhadap obyek yang akan mewarnai seluruh jalannya proses pembelajaran (aktif, pasif, dialogis, PAKEM, Contextual teaching and learning/CTL, dsb). Romiszowski dalam Milan Rianto (2000) mejelaskan tentang pendekatan pembelajaran yang diibaratkan sebagai rentangan antara dua ujung yang saling berlawanan seperti ekspositori dan diskoveri/inkuiri. Ekspositori menunjukkan pendekatan dengan dominasi peran guru selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan diskoveri/inkuiri menunjukkan dominasi siswa selama proses pembelajaran dan peran guru hanya sebagai fasilitator. Batasan pendekatan inkuiri di sini adalah kegiatan penemuan yang dilakukan siswa sendiri mulai dari merumuskan masalah, mengumpulkan data/informasi, menganalisis, menyajikan hasil dalam bentuk tulisan, gambar, table, dll, serta mengkomunikasikannya kepada pihak lain. Tetapi, Jamarah dan Zain (2002) menjabarkan tentang jenis-jenis pendekatan pembelajaran seperti: individual, kelompok, bervariasi, edukatif, pengalaman, pembiasaan, emosional, rasional, dan fungsional. Selain itu, Sahaka (2007) menyebutkan jenis pendekatan pembelajaran humanistik.

Dalam pembelajaran pada pembelajar terjadi peningkatan kemampuan. Semula, ia memiliki kemampuan pra–belajar; dalam proses belajar pada kegiatan tertentu, ia meningkatkan tingkat atau memperbaiki tingkat ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Keputusan tentang perbaikan tingkat ranah tersebut didasarkan atas evaluasi guru dan unjuk kerja siswa dalam pemecahan masalah. Dari sisi guru, proses tersebut dapat dilakukan dengan cara deduktif dan induktif. Pengolahan pesan secara deduktif dimulai dari generalisasi atau suatu teori yang benar, pencarian data, dan uji kebenaran generalisasi atau teori tersebut. Pada pengolahan pesan secara induktif kegiatan bermula dari adanya fakta atau peristiwa khusus, penyusunan konsep berdasarkan fakta-fakta, kemudian disusun generalisasi atas dasar konsep-konsep. Dalam usaha pembelajaran guru dapat menggunakan pengolahan pesan secara deduktif atau induktif tergantung pada karakteristik bidang studinya.


Untuk Lebih Jelas Mengenai Pendekatan Pembelajaran, Klik disini...

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

Blogger templates